Rednews.my.id, Indramayu - Peristiwa tenggelamnya KM Luragung yang mengakibatkan seorang nelayan Indramayu hilang direspon Bupati Indramayu, Nina Agustina. Ia menyampaikan pesan, selama cuaca dan gelombang laut masih tinggi, agar nelayan tidak melaut dulu.
"Tolong sampaikan pesan saya ini, sekarang cauaca dan gelombang sedang tidak bersahabat, jadi sebaiknya nelayan tidak usah melaut dulu. Keselamatan jauh lebih penting," tukas Nina, melalui pesan singkat, Jumat (11/2/22).
Nina juga mengatakan Pemkab Indramayu melalui Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) setiap hari telah menginformasikan iklim laut bagi para nelayan melalui SMS Centre, Informasi Daerah Penangkapan Ikan (IDPI ) dan Iklim laut juga melalui media sosial lainnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Diskanla Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi, mengatakan telah melaporkan tugas dari Bupati Indramayu terkait imbauan agar nelayan sementara ini tidak melaut karena cuaca laut berbahaya.
"Agar nelayan tidak melaut sudah ditindak lanjuti sekaligus mengingatkan kembali agar informasi iklim laut yg disampaikan setiap hari oleh Pemda Indramayu melalui SMS Centre dan Media Sosial Diskanla lainnya agar dapat dimanfaatkan oleh nelayan sebagai peringatan dini dalam menjaga keselamatan para nelayan", jelas Edi Umaedi.
BMKG Kertajati merilis, untuk saat gelombang di perairan Jawa bagian Barat, termasuk Kabupaten Indramayu, tercatat setinggi 1,25 hingga 2,5 meter. Kondisi ini masih berbahaya bagi kapal-kapal motor nelayan kecil.
Sementara pesan Bupati Indramayu, Nina Agustina, untuk nelayan Indramayu menyusul adanya musibah kecelakaan laut yang mengakibatkan seorang nelayan hilang.
Ombak besar di laut utara Jawa Kabupaten Indramayu kembali menelan korban. Ombak yang dikenal masyarakat setempat dengan sebutan ombak jedor itu menghantam perahu nelayan hingga tenggelam, Kamis kemarin(10/2/22) kemarin.
Dua nelayan berhasil diselamatkan sementara satu nelayan lainnya hilang. Sampai Jumat, 11 Februari 2022, Satuan Polair Polres Indramayu bersama Basarnas dan BPBD masih melakukan upaya pencarian.
Dua nelayan itu, yakni Juanda (55 tahun) dan Juwanto (49 tahun), keduanya warga Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, berusaha menyelamatkan diri dengan berenang. Sementara satu rekannya, Apandi (38 tahun), terpisah dan hilang.
Reporter : Udi
Editor. : C.Tisna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar