Rednews.my.id, Indramayu – Hari Anak Nasional yang diperingati pada 23 Juli 2022 lalu, merupakan momentum emas yang dapat dimanfaatkan untuk berkomitmen bersama memperbaiki gizi anak di Indonesia menuju indeks pembangunan manusia yang berkualitas unggul dan berdaya saing. Selain itu juga, hal tersebut dipersiapkan untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
Pemerintah Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan berbagai pihak melalui kolaborasi pentahelix dengan melibatkan berbagai pihak, untuk bersama berkomitmen memperbaiki gizi anak di Indonesia.
Sebagai rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Anak Nasional tersebut, lembaga Berikan Protein Initiative mengadakan diskusi panel bertajuk “Aksi Nyata Bukan Wacana” pada Senin 25/7/2022. Berikan Protein Initiative adalah organisasi non-profit pertama di Indonesia yang bergerak di bidang pengentasan gizi buruk secara terintegrasi dari hulu ke hilir.
Kegiatan yang dilakukan secara daring ini menghadirkan panelis antara lain Global Nutrisionist Expert Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI)/Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Dody Izwardy, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenko Marves RI) Jodi Mahardi yang diwakili oleh Koordinator Bidang Hilirisasi Industri Perairan Kemenko Marves RI, Henny, dengan dimoderatori Haris Setiawan yang juga adalah Program Manager Berikan Protein Initiative.
Turut menjadi panelis dalam webinar tersebut, Bupati Indramayu Nina Agustiana Da’i Bachtiar diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia pada Sekretariat Daerah, Ahmad Budiharto, Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Kabupaten Indramayu Yati Nurhayati, dan Chief Executive Officer (CEO) Berikan Protein Initiative Maqbulatin Nuha.
Bertempat di ruang Indramayu Command Center (ICC). Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu turut mengikuti jalannya webinar. Tampak hadir Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia pada Sekretariat Daerah, Ahmad Budiharto, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintah Kabupaten Indramayu Edi Umaedi, perwakilan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk-P3A) Cicih Sukarsih, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Juwanda.
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah sebagai percontohan ke depan untuk bisa membangkitkan bersama dalam memperbaiki gizi anak di Indonesia. Kabupaten Indramayu sendiri adalah salah satu daerah penghasil sumber daya perikanan terbesar di Jawa Barat. Ikan merupakan sumber pangan dengan kandungan protein yang baik bagi tubuh dan protein ikan dapat membantu meningkatkan kecerdasan pada anak dan juga dapat mencegah stunting.
Program Manager Berikan Protein Initiative Haris Setiawan memaparkan, Pemerintah Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan Berikan Protein Initiative, telah melakukan assessment gizi kepada ribuan siswa sekolah dasar untuk melihat kegemaran olahan makanan yang terbuat dari ikan.
Dari hasil assessment yang telah dilakukan pada 2 bulan sebelumnya melalui aplikasi protein meter, olahan makanan ikan tersebut tidak masuk ke dalam top 3 olahan makanan yang di sukai oleh siswa sekolah dasar. Hal tersebut menjadi perhatian bagi pemerintah kabupaten Indramayu karena melihat pentingnya konsumsi protein bagi anak.
Untuk menciptakan SDM yang berkualitas untuk masa depan, dapat dimulai dengan meningkatkan kualitas anak-anak pada hari ini, salah satunya melalui peningkatan gizinya melalui konsumsi protein dari sumber pangan olahan ikan. Selain dari peningkatan gizinya, peningkatan dari aspek lain juga harus ditingkatkan, seperti dari aspek intelektual, jiwa dan jasmani.
Salah satu kontribusi untuk menciptakan SDM yang berkualitas, Kabupaten Indramayu telah mempelopori suatu gerakan yaitu kemandirian protein berbasis protein lokal dari sumber daya perikanan. Dari pemanfaatan sumber daya lokal di masyarakat Indramayu terutama dari olahan makanan yang terbuat dari ikan, hal tersebut dapat memunculkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan dapat menciptakan kreativitas-kreativitas baru di masyarakat.
Reporter : c.tisna
Editor : c.tisna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar