Rednews.my.id, Indramayu -- Bupati Indramayu Nina Agustina Da'i Bachtiar, mengundang seluruh camat dalam rangka peresmian agar "Rumah Pasca Panen Mangga" di Desa Krasak menjadi Role Model di seluruh wilayah Kabupaten Indramayu, selasa (2/8/22).
Saat Peresmian Rumah Pasca Panen Mangga yang disaksikan Kementan RI, Tim ACIAR Australia dan beberapa kepala perangkat daerah, Bupati Nina Agustina sangat mengapresiasi Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Orang nomor satu di Kabupaten Indramayu menyampaikan, hibah Rumah Pasca Panen Mangga dirasa akan membantu para petani khususnya petani mangga dalam memaksimalkan produksi mangga di Kabupaten Indramayu.
Menurutnya, gudang khusus olahan hasil panen buah mangga menjadi _role model_ untuk dikembangkan di Kabupaten Indramayu.
Hal ini karena proses olahan buah mangga pasca panen seperti pengemasan akan menguntungkan petani mangga dan menstabilkan harga buah mangga dipasaran.
"Kenapa saya mengundang camat semuanya, karena bagaimanapun di Indramayu mempunyai berbagai jenis dari mangga Gedong Gincu, Cengkir, Golek, Bapang yang cara makannya sangat unik," terangnya.
Bupati Nina Agustina menambahkan, bentuk kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Kementan RI diharapkan terus terjalin untuk meningkatkan potensi yang ada di Kabupaten Indramayu bisa dimanfaatkan dengan baik demi kesejahteraan petani.
"Kolaborasi antar kita semuanya bisa senantiasa terjalin dengan baik dan semoga masih banyak bantuan lainnya yang dapat disalurkan demi meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Indramayu," harapannya.
Untuk kelanjutannya, keberadaan Rumah Pasca Panen Mangga ini memberikan manfaat untuk meningkatkan produksi hasil olahan buah mangga bernilai tinggi bahkan layak masuk pasar ekspor.
"Indramayu memiliki produk olahan dari buah mangga seperti minuman jus mangga bisa berkualitas dan layak masuk pasar ekspor. Dengan demikian kesejahteraan petani khususnya buah mangga bisa tercapai, dan kita harapkan bisa kerjasama lagi. Saya ucapkan terimakasih, sehingga diharapkan ini bisa meningkatkan sektor pertanian," ujarnya.
Research Program Manager ACIAR Irene Kernot mengatakan, pihaknya sebagai lembaga penelitian holtikultura di Indonesia merasa senang berada di Indramayu melihat petani yang sangat komitmen menggeluti budidaya buah mangga.
Disampaikan Irene, yang diperoleh hasil pertanian di Indonesia mengalami tren positif meski terdapat tantangan yang meski dihadapi oleh para petani itu sendiri yakni hama serangga lalat buah.
"Hasil dari pertanian kurang baik salah satunya disebabkan oleh serangan hama dan tantangan yang kita hadapi saat ini adalah tantangan serangga lalat lebah yang dimana menyebabkan menurunkan hasil produksi pertanian khususnya mangga sampai 60%," tambahnya.
Irene melihat, di satu sisi petani mangga Desa Krasak yang luar biasa, maka diharapkan Hibah Rumah Pasca Panen Mangga ini dapat meningkatkan produksi buah mangga khususnya buah mangga gincu dan masuk pasar ekspor serta pendapatan petani meningkat.
"Melalui kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas dan daya saing mangga gedong gincu untuk bisa masuk pasar ekspor dan meningkatkan pendapatan petani," terangnya.
Reporter : Udi
Editor : C. Tisna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar